Ngaglik - Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, rasa suka cita dan haru kadang hadir dalam suasana perpisahan. Tapi perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, karena mungkin lain waktu dan kesempatan bisa bertemu lagi meski dengan situasi dan lokasi yang berbeda.
Rabu, (21/08/2024) pukul 13.00 WIB, Balai Desa Ngaglik menjadi saksi penutupan dan perpisahan KKN 275 Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selama kurang lebih empat puluh lima hari sebanyak 10 Mahasiswa Universitas Sebelas Maret melaksanakan pengabdian, pembelajaran, dan perjalanan beragam momen serta kegiatan selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi kenangan bagi mahasiswa tersendiri. Acara tersebut turut dihadiri oleh Camat Bulukerto, Kepala Desa Ngaglik dan jajaran Perangkat Desa, Lembaga Desa, dan Tokoh Masyarakat.
Dalam sambutannya, perwakilan mahasiswa Sdri. Arinda Milanita, menyampaikan banyak terima kasih kepada Kepala desa dan jajaran perangkatnya yang telah menyambut hangat dari awal kedatangan dan memberikan izin tempat untuk kegiatan KKN mahasiswa UNS, dan meminta maaf apabila ada yang kurang berkenan dalam melaksanakan kegiatan KKN baik perilaku maupun ucapan ucapan.
Ibu Dra. Djuwarijah, M.Si., Camat Bulukerto, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas program-program kerja yang telah dilaksanakan di desa Ngaglik, dengan harapan program-program tersebut nantinya akan berguna bagi masyarakat desa Ngaglik.
Mengusung tema "Optimalisasi Potensi Desa", program KKN 275 UNS memfokuskan kegiatan dalam penggalian potensi desa serta pengenalan produk-produk UMKM melalui berbagai media.
Puncak acara ditandai dengan pelepasan secara simbolis oleh Kepala Desa Ngaglik. Sebagai bentuk apresiasi, cinderamata pun diberikan kepada pihak-pihak yang telah mendukung agenda ini berlangsung dengan lancar.
Dengan ditutupnya KKN 275 UNS di Desa Ngaglik, Kecamatan Bulukerto, kolaborasi antara mahasiswa, perguruan tinggi, dan pihak desa telah berhasil mengukuhkan arti pentingnya kerja bersama untuk menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan.
NB:
Satu lembaran cerita kehidupan telah kalian lalui, ada yang menganggap ini cerita indah mungkin juga ada yang menganggap ini cerita buruk. Tapi yakinlah dari setiap anggapan cerita pasti ada hikmahnya. Cerita indah mengajarkan kepada kita dimanapun, kapanpun ternyata limpahan nikmat Tuhan itu masih ada, cerita buruk membuktikan kepada kita, ternyata kita pun mampu melaluinya, sehingga nantinya ketika berhadapan dengan cerita buruk di masa depan menjadi optimis dapat melaluinya. Semangat belajar, raih cita. KAMI TUNGGU TANGAN - TANGAN HEBAT KALIAN MEMBANGUN NEGERI. (sondro-red)
#singondelik